DPR Dukung Kenaikan Elpiji Secara Bertahap
PT Pertamina (Persero) mengumumkan akan menaikkan gas elpiji ukuran 12 kilogram pada penghujung 2014. Besaran kenaikan diperkirakan di kisaran angka Rp 1000-Rp 1500. Langkah ini dilakukan agar Pertamina tidak terus merugi hingga Rp 5 miliar per tahunnya.
Anggota Komisi VII Agus Sulistiyono mengaku mendukung langkah yang akan dilakukan BUMN bidang energi terbesar di Indonesia ini. Padahal, rencana menaikkan harga elpiji sudah sejak lama, namun terkendala kebijakan di pemerintah.
“Penjualan elpiji 12 kg itu selalu merugi. Setidaknya setahun rugi 6 miliar. Maunya Pertamina, ini supaya bisa dinaikan (harganya), tetapi waktu itu perencanaan menaikkan sudah beberapa kali gak jadi-jadi. Rencananya sebelum Oktober 2014 Pertamina sudah menaikkan harga elpiji, dalam rangka menutupi Pertaminan yang selalu rugi,” kata Agus, saat dihubungi via telepon oleh Parle, Selasa (26/08).
Politisi PKB ini menilai, karena elpiji 12 kg tidak termasuk ke dalam produk energi yang tidak disubsidi Pemerintah, sehingga Pemerintah tidak mau membayar kerugian tersebut. Ironisnya, dengan kerugian yang dialami Pertamina, berarti turut mengurangi pemasukan negara.
“Pertamina selalu membayar kerugian, pemerintah juga tidak mau membayar kerugian itu yang pada akhirnya juga kan pengurangi pemasukan negara,” imbuh Politisi asal Dapil Yogyakarta ini.
Walaupun Pertamina belum bisa menaikkan harga elpiji sesuai dengan harga keekonomian, kata Agus, namun setidaknya dengan menaikkan harga secara bertahap, Pertamina dapat mengurangi kerugian. Diharapkan, kenaikan ini tidak memberatkan konsumen. Apalagi, konsumen elpiji 12 kg termasuk dalam kategori mampu.
“Nampaknya pemerintah akan menyesuaikan harga supaya menutupi kerugian, tidak Rp 5 miliar pertahunnya. Saya pikir, pengguna elpiji 12 kg termasuk dalam golongan mampu, jadi masih dalam batas kewajaran seandainya harganya dinaikkan,” imbuh Agus. (sf)/foto:iwan armanias/parle/iw.